Pendidikan karakter adalah sebuah system yang
menanamkan nilai – nilai karakter pada peserta didik,yang mengandung komponen
pengetahuan, kesadaran individu, tekad serta adanya kemauan dan tindakan untuk
melaksanakan nilai- nilai, baik terhadap
Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesame manusia, lingkungan, maupun bangsa,
sehingga akan terwujud insan kamil.
Menurut Akhmad Sudrajat kita mesti mengerti makna dari
karakter itu sendiri terlebih dahulu .
Pengertian Karakter menurut Depdiknas
adalah bawaan, hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku, personlitas,
sifat, tabiat, temperamen, dan watak. Sementara itu yang disebut dengan
berkarakter ialah berkepribadian , berperilaku, bersifat, bertabiat dan
berwatak.
Pendapat Tadzkirotun Musfiroh (2008). Menurutnya
karakter mengacu pada serangkaian sikap (attitudes), perilaku (behaviors), motivasi
(motivations), dan keterampilan (skills). Makna karakter itu sendiri sebenarnya
berasal dari bahasa Yunani yang berarti “to mark” atau menandai dan memfokuskan
pada aplikasi nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku sehingga
orang yang tidak jujur , kejam, rakus dan berperilaku jelek. Sebaliknya orang
yang perilakunya sesuai dengan kaidah moral dinamakan berkarakter mulia.
Seseorang dianggap memiliki karakter mulia apabila ia mempunyai pengetahuan
yang mendalam tentang potensi dirinya adalah
terpupuknya sikap terpuji, seperti penuh reflektif, percaya diri, rasional, logis,
kritis, analitis, kratif –inovatif, mandiri, hidup sehat, bertanggung
jawab dll. Dengan demikian karakter atau
karakteristik adalah realisasi
perkembangan positif dalam hal intelektual, emosional, social, etika dan
perilaku .
Menurut David Elkind dan Freddy sweet, Ph.D. (2004) pendidikan
karakter adalah segala sesuatu yang dilakukan oleh guru yang mampu mempengaruhi
karakter peserta didik,Guru membantu membentuk watak peserta didik agar
senantisa positif .
Adapun T. ramli
(2003) menyatakan bahwasannya pendidikan karakter memiliki esensi yang sama
dengan pendidikan moral atau akhlak. Dalam konteks pendidikan di Indonesia
pendidikan karakter ialah pendidikan nilai yakni penanaman nilai-nilai luhur
yang di gali dari budaya bangsa Indonesia. pijakan utama yang harus dijadikan
sebagai landasan dalam menerapkan pendidikan karakter ialah nilai moral
universal yang dapat digali dari agama. Ada beberapa nilai karakter dasar yang
disepakati oleh para pakar untuk diajarkan kepada peserta didik, yakni rasa
cinta kepada Tuhan yang maha esa dan ciptaannya, tanggung jawab, jujur, hormat
dan santun, kasih sayang, peduli, mampu bekerjsama, percaya diri, kreatif, mau
bekerja keras, pantang menyerah, adil serta memiliki sifat kepimpinan, baik,
rendah hati, toleransi, cinta damai dan cinta persatuan. Guru harus berusaha
menumbuhkan nilai nilai tersebut melalui spirit keteladanan yang nyata, bukan sekedar pengejaran dan
wacana.
Beberapa
Pendekatan Dalam Pendidikan Karakter
1.
Pendekatan
perkembangan moral kognitif
Bertujuan membimbing seseorang dalam mengembangkan
pertimbangan moralnya berdasarkan pada suatu pola yang disebut peringkat
artinya dalam pendekatan ini dapat diketahui bahwa ia mematuhi peraturan moral
(yang semula lantaran takut hukuman namun selanjutnya karena ia memiliki
kesadaran yang berasaskan prinsip moral universal)
2.
Pendekatan
analisis nilai
Focus utama dalam pendekatan ini adalah membimbing
peserta didik agar ia dapat berpikir agar dapat berpikir logis dan sistematis
dalam menyelesaikan suatu masalah yang mengandung nilai-nilai. Pendekatan ini
memerlukan seorang guru yang mampu fakta persoalan yang relevan.
3.
Pendekatan perilaku social merupakan respon atas
stimulus pendekatan ini dapat digambarkan dengan model S-R atau suatu kaitan
(stimulus respon)tingkah laku seperti reflek tanpa kerja mental sama sekali.
Pendekatan ini dipelopori oleh J. B. Skinner, yang akhirnya memunculkan
subaliran
4.
Pendekatan
kognitif
Menekankan bahwa tingkah laku merupakan proses mental,
yang menunjukan bahwa individu atau organism aktif dalam menangkap, menilai,
membandingkan dalam menanggapi stimulus sebelum melakukan reaksi. Pendekatan
kognitif sebenernya merupakan aplikasi atau pelaksanaan dari teori perkembangan
kognitif . Teori piaget memberikan banyak konsep dalam bidang psikologi
perkembangan yang berpengaruh terhadap perkembangan kecerdasan.
Menurut piaget kemampuan kognitif adalah kemampuan
seseorang dalam merepresentasikan dunia berdasarkan kenyataan yang dilihat dan
dirasakan. Piaget membuat skema dan membaginya ke dalam 4 pireode sebagai
berikut
a. periode sensori motor (usia 0-2 tahun)
b. periode pra operasional (usia 2-7 tahun)
c. periode operasional konkret (usia 7-11 tahun)
d. Periode Operasional
Formal (usia 11 tahun sampai dewasa)
5. Pendekatan
Afektif
Pendekatan
afektif atau pendekatan sikap yang digunakan sebagai salah satu pendekatan
dalam pendidikan karakter memiliki konsep yang menjelaskan bahwa belajar dipandang sebagai upaya sedar seorang
individu untuk memperoleh perubahan perilaku secara keseluruhan, baik perubahan
dalam aspek konitif, afektif, dan psikomotor.
Aunillah,
nurlaisna.2011. Panduan menerapkan
pendidikan karakter disekolah, Yoogyakarta: Laksana