Kamis, 10 Oktober 2013

Pengertian Pendidikan Karakter


Pendidikan karakter adalah sebuah system yang menanamkan nilai – nilai karakter pada peserta didik,yang mengandung komponen pengetahuan, kesadaran individu, tekad serta adanya kemauan dan tindakan untuk melaksanakan  nilai- nilai, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesame manusia, lingkungan, maupun bangsa, sehingga akan terwujud insan  kamil.
Menurut Akhmad Sudrajat kita mesti mengerti makna dari karakter  itu sendiri terlebih dahulu . Pengertian Karakter menurut Depdiknas adalah bawaan, hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku, personlitas, sifat, tabiat, temperamen, dan watak. Sementara itu yang disebut dengan berkarakter ialah berkepribadian , berperilaku, bersifat, bertabiat dan berwatak.
Pendapat Tadzkirotun Musfiroh (2008). Menurutnya karakter mengacu pada serangkaian sikap (attitudes), perilaku (behaviors), motivasi (motivations), dan keterampilan (skills). Makna karakter itu sendiri sebenarnya berasal dari bahasa Yunani yang berarti “to mark” atau menandai dan memfokuskan pada aplikasi nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku sehingga orang yang tidak jujur , kejam, rakus dan berperilaku jelek. Sebaliknya orang yang perilakunya sesuai dengan kaidah moral dinamakan berkarakter mulia. Seseorang dianggap memiliki karakter mulia apabila ia mempunyai pengetahuan yang mendalam tentang potensi dirinya  adalah terpupuknya sikap terpuji, seperti penuh reflektif, percaya diri, rasional, logis, kritis, analitis, kratif –inovatif, mandiri, hidup sehat, bertanggung jawab  dll. Dengan demikian karakter atau karakteristik  adalah realisasi perkembangan positif dalam hal intelektual, emosional, social, etika dan perilaku .
Menurut David Elkind dan  Freddy sweet, Ph.D. (2004) pendidikan karakter adalah segala sesuatu yang dilakukan oleh guru yang mampu mempengaruhi karakter peserta didik,Guru membantu membentuk watak peserta didik agar senantisa positif .
Adapun  T. ramli (2003) menyatakan bahwasannya pendidikan karakter memiliki esensi yang sama dengan pendidikan moral atau akhlak. Dalam konteks pendidikan di Indonesia pendidikan karakter ialah pendidikan nilai yakni penanaman nilai-nilai luhur yang di gali dari budaya bangsa Indonesia. pijakan utama yang harus dijadikan sebagai landasan dalam menerapkan pendidikan karakter ialah nilai moral universal yang dapat digali dari agama. Ada beberapa nilai karakter dasar yang disepakati oleh para pakar untuk diajarkan kepada peserta didik, yakni rasa cinta kepada Tuhan yang maha esa dan ciptaannya, tanggung jawab, jujur, hormat dan santun, kasih sayang, peduli, mampu bekerjsama, percaya diri, kreatif, mau bekerja keras, pantang menyerah, adil serta memiliki sifat kepimpinan, baik, rendah hati, toleransi, cinta damai dan cinta persatuan. Guru harus berusaha menumbuhkan nilai nilai tersebut melalui spirit keteladanan  yang nyata, bukan sekedar pengejaran dan wacana.
Beberapa Pendekatan Dalam Pendidikan Karakter
1.      Pendekatan perkembangan moral kognitif
Bertujuan membimbing seseorang dalam mengembangkan pertimbangan moralnya berdasarkan pada suatu pola yang disebut peringkat artinya dalam pendekatan ini dapat diketahui bahwa ia mematuhi peraturan moral (yang semula lantaran takut hukuman namun selanjutnya karena ia memiliki kesadaran yang berasaskan prinsip moral universal)
2.      Pendekatan analisis nilai
Focus utama dalam pendekatan ini adalah membimbing peserta didik agar ia dapat berpikir agar dapat berpikir logis dan sistematis dalam menyelesaikan suatu masalah yang mengandung nilai-nilai. Pendekatan ini memerlukan seorang guru yang mampu fakta persoalan yang relevan.
3.      Pendekatan  perilaku social merupakan respon atas stimulus pendekatan ini dapat digambarkan dengan model S-R atau suatu kaitan (stimulus respon)tingkah laku seperti reflek tanpa kerja mental sama sekali. Pendekatan ini dipelopori oleh J. B. Skinner, yang akhirnya memunculkan subaliran
4.      Pendekatan kognitif
Menekankan bahwa tingkah laku merupakan proses mental, yang menunjukan bahwa individu atau organism aktif dalam menangkap, menilai, membandingkan dalam menanggapi stimulus sebelum melakukan reaksi. Pendekatan kognitif sebenernya merupakan aplikasi atau pelaksanaan dari teori perkembangan kognitif . Teori piaget memberikan banyak konsep dalam bidang psikologi perkembangan yang berpengaruh terhadap perkembangan kecerdasan.
Menurut piaget kemampuan kognitif adalah kemampuan seseorang dalam merepresentasikan dunia berdasarkan kenyataan yang dilihat dan dirasakan. Piaget membuat skema dan membaginya ke dalam 4 pireode sebagai berikut
a. periode sensori motor (usia 0-2 tahun)
b. periode pra operasional (usia 2-7 tahun)
c. periode operasional konkret (usia 7-11 tahun)
d. Periode Operasional Formal (usia 11 tahun sampai dewasa)    
       5. Pendekatan Afektif
Pendekatan afektif atau pendekatan sikap yang digunakan sebagai salah satu pendekatan dalam pendidikan karakter memiliki konsep yang menjelaskan bahwa  belajar dipandang sebagai upaya sedar seorang individu untuk memperoleh perubahan perilaku secara keseluruhan, baik perubahan dalam aspek konitif, afektif, dan psikomotor.
Aunillah, nurlaisna.2011. Panduan menerapkan pendidikan karakter disekolah, Yoogyakarta: Laksana